Rupiah Melemah 1,18%, Ini Strategi BI Menjaga Stabilitas Nilai Tukar

Kondisi Terkini Nilai Tukar Rupiah

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan sejumlah kebijakan yang diharapkan dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, yang tercatat telah melemah 1,18% sejak awal tahun 2025.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi. Meski demikian, rupiah mengalami penguatan sebesar 0,15% terhadap dolar AS dalam periode 1-18 Februari 2025. Namun, dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2024, rupiah tetap melemah sebesar 1,06%.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Rabu (19/2/2025) rupiah mengalami pelemahan sebesar 47 poin atau 0,28%, sehingga berada di level Rp16.325 per dolar AS.

Baca Juga : https://hidetanakake.com/2025/02/16/prediksi-penguatan-nilai-tukar-rupiah-pekan-depan-intip-sentimen-yang-mendorongnya/

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Rupiah

Perry menjelaskan bahwa meskipun terdapat tekanan pada nilai tukar, rupiah tetap relatif stabil dibandingkan dengan mata uang negara berkembang mitra dagang utama Indonesia. Sementara itu, terhadap mata uang negara maju selain dolar AS, rupiah masih berada dalam tren penguatan.

Adapun beberapa faktor yang masih mendukung stabilitas rupiah, di antaranya:

  • Kebijakan stabilisasi yang konsisten dari BI
  • Aliran masuk modal asing yang terus berlanjut
  • Imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik
  • Prospek ekonomi Indonesia yang tetap positif

Baca Juga : https://hidetanakake.com/2025/02/17/dolar-as-menguat-nilai-tukar-rupiah-ditutup-naik-ke-rp16-228/

Strategi BI dalam Menjaga Stabilitas Rupiah

Ke depan, BI berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui berbagai langkah strategis. Perry menegaskan bahwa seluruh instrumen moneter akan dioptimalkan, termasuk:

  • Penguatan strategi operasi moneter pro-market
  • Optimalisasi instrumen keuangan, seperti:
    • Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)
    • Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI)
    • Sekuritas Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI)

Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan dalam menarik investasi portofolio asing serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Selain itu, kebijakan pemerintah terkait devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) yang akan berlaku mulai 1 Maret 2025, diperkirakan turut mendukung stabilitas rupiah dalam jangka panjang.

Artikel Terkait : https://hidetanakake.com/

https://hicksmotandservicecentre.co.uk/
https://coventryscale.co.uk/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *