Prediksi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS pada Senin (17/3)

https://hidetanakake.com/ JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan melemah pada sesi Senin (17/3/2025). Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menyebutkan bahwa rupiah kemungkinan besar akan bergerak fluktuatif di awal pekan depan. “Rupiah akan berfluktuasi dan ditutup melemah dalam rentang Rp16.340 hingga Rp16.400 per dolar AS pada pekan depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (15/3/2025).

Faktor Ekonomi AS yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah

Ibrahim menjelaskan bahwa data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi. Baik Indeks Harga Konsumen (CPI) maupun Indeks Harga Produsen (PPI) menunjukkan penurunan tekanan inflasi. “Hal ini memperkuat spekulasi bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga pada akhir tahun,” ujar Ibrahim.

Pertemuan The Fed dan Dampaknya Terhadap Suku Bunga

Federal Reserve dijadwalkan menggelar pertemuan pada 18-19 Maret untuk membahas kebijakan suku bunga. Konsensus pasar saat ini memprediksi suku bunga tetap bertahan mengingat inflasi yang masih tinggi serta ketegangan perdagangan yang belum mereda.

Ketegangan Perdagangan Global

Di sisi lain, mantan Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 200% pada minuman beralkohol asal Eropa, termasuk anggur dan sampanye. Ancaman ini merupakan respons terhadap keputusan Uni Eropa yang memberlakukan tarif 50% pada wiski Amerika. Keputusan Uni Eropa, yang akan berlaku mulai 1 April, adalah balasan atas kebijakan AS yang sebelumnya mengenakan tarif 25% pada impor baja dan aluminium.

Trump juga berencana memberlakukan tarif timbal balik di seluruh dunia pada 2 April, yang dapat meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global.

Tantangan Ekonomi Domestik Indonesia

Di dalam negeri, kondisi ekonomi Indonesia juga menghadapi tantangan. Data terbaru menunjukkan bahwa rasio tabungan masyarakat Indonesia jatuh ke level terendah sejak 2021, yang mencerminkan penurunan pendapatan dan daya beli masyarakat. Ibrahim menyebutkan bahwa situasi ini menuntut pemerintah untuk lebih serius dalam menangani masalah ekonomi domestik.

Prospek Ekonomi Indonesia yang Suram

Prospek ekonomi Indonesia untuk ke depan juga dipandang suram. Dalam enam bulan ke depan, diperkirakan kondisi ekonomi semakin memburuk, dengan keyakinan konsumen turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir. “Lapangan pekerjaan yang semakin sulit didapat dan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang meluas di berbagai sektor turut memperburuk keadaan,” kata Ibrahim.

Penyesuaian Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sejumlah institusi keuangan global mulai menyesuaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. OCBC memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal I/2025 hanya mencapai 4,8%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 5%. Penurunan ini dipengaruhi oleh langkah pemotongan anggaran yang diambil oleh pemerintah baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan tersebut dinilai dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek.

Outlook fiskal Indonesia juga menghadapi ketidakpastian tinggi terkait realokasi anggaran dan implementasinya. Minimnya tambahan sumber pendapatan serta pembentukan Danantara diperkirakan akan berdampak pada penerimaan negara.

Pergerakan Rupiah dan Mata Uang Asia Lainnya

Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup menguat dengan kenaikan 0,48% ke level Rp16.349,5 per dolar AS. Di sisi lain, indeks dolar AS menguat 0,23% ke level 104,06. Mayoritas mata uang di Asia juga menguat, termasuk peso Filipina yang naik 0,20%, rupee India sebesar 0,46%, yuan China yang menguat 0,15%, serta baht Thailand yang naik 0,28%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *