https://hidetanakake.com/ JAKARTA — Nilai tukar rupiah berhasil menguat dan ditutup pada posisi Rp16.444 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2025). Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,51% atau 84 poin ke level Rp16.444 per dolar AS. Bersamaan dengan itu, indeks dolar tercatat melemah sebesar 0,16% ke posisi 100,562.
Pergerakan Mata Uang Asia Bervariasi
Sejumlah mata uang Asia lainnya menunjukkan pergerakan yang beragam terhadap dolar AS. Yen Jepang mengalami penguatan sebesar 0,19%, baht Thailand naik 0,02%, peso Filipina menguat 0,18%, dan yuan China terapresiasi 0,05%. Di sisi lain, dolar Singapura menguat tipis 0,02%, ringgit Malaysia melemah 0,11%, dolar Taiwan menguat 0,14%, won Korea menguat 0,18%, rupee India terdepresiasi 0,11%, dan dolar Hong Kong juga melemah 0,11%.
Penguatan Rupiah di Tengah Data Ekonomi yang Kurang Menggembirakan
Pengamat Forex dari Ibrahim Assuaibi menyampaikan bahwa penguatan rupiah terjadi di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang menunjukkan perlambatan, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Data terbaru dari Bank Indonesia (BI) memperlihatkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) hanya tumbuh 5,5% secara tahunan pada Maret 2025, lebih rendah dibandingkan angka pada Maret 2024 yang mencapai 9,3%. Sementara itu, IPR untuk April 2025 diproyeksikan berada di level 231,1 atau terkontraksi 2,2% secara tahunan. IKK pada Maret 2025 berada di level 121,1, menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 126,4. Meskipun demikian, IKK pada April 2025 menunjukkan sedikit kenaikan ke level 121,7.
Dampak Terhadap Konsumsi Masyarakat
“Maka dari itu, tidak heran kalau tingkat konsumsi maupun antusiasme masyarakat Indonesia secara ekonomi pada momen lebaran tahun ini tak sebesar Lebaran di tahun-tahun sebelumnya. Kondisi itu, juga tidak lepas dari realita tidak adanya signifikansi peningkatan pendapatan masyarakat,” jelas Ibrahim.
Langkah Antisipasi Penurunan Konsumsi
Menurut Ibrahim, sebagai langkah antisipasi agar penurunan tingkat konsumsi tidak semakin dalam, diperlukan kebijakan intervensi yang tepat sasaran. Bantuan sosial (bansos) perlu didistribusikan kepada masyarakat berpendapatan rendah, sementara untuk kelompok masyarakat kelas menengah, solusi yang ditawarkan adalah penciptaan industri-industri baru.
- NOTA4D
- NOTA4D
- https://linkr.bio/NOTA4D.COM
- https://magic.ly/NOTA4D
- https://mez.ink/nota4d
- https://vir.jp/NOTA4D
- Erek Erek 2D
- Nana4D
- Nana4D
- Erek Erek 2D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Matauangslot
- Matauangslot
- Matauangslot
- Mega4D
- Mega4D
- Nono4D
- Nono4D